Bukti
peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yang tertulis dibawah tahun 1960 adalah
prasasti dan Kitab.
Prasasti
- Prasasti Maribong (Trowulan
II) (1264 M)
Menyebutkan bahwa pada tanggal 28 Agustus 1264 M Wisnuwardhana memberi tanda pemberian hak perdikan bagi desa Maribong.
- Prasasti
Kudadu (1294 M)
Dikeluarkan oleh Kertarajasa Jayawarddhana. Isinya dalam rangka mmeperingati pemberian anugerah kepada pejabat desa (rama) di Kudadu - Prasasti Sukamerta (Skamerta) (1296 M).
Dikeluarkan oleh Raja Kertarajasa Jayawarddhana. Prasasti ini memperingati penetapan daerah Sukanarta kembali menjadi daerah swatantra atas permohonan Panji Patipati Pu Kapat - Prasasti
Wringun Pitu (1477 M)
Dikeluarkan oleh Bhre Tumapel Dyah Kertawijaya Isinya berkenaan dengan pengukuhan perdikan dharma Rajasakusumaputra di Wringin Pitu. - Prasasti
Jiwu (1486 M)
Dikeluarkan oleh Ranawijaya Isinya sehubungan dengan pengukuhan anugerah berupa tanah-tanah di Trailokyapuri kepada seorang brahmana terkemuka, Sri Brahmaraja Ganggadara.
Kitab
1.
Kitab
Negara Kertagama,
karangan Empu
Prapanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit, daerah-daerah jajahan dan
perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi daerah-daearah kekuasaannya.
2.
Kitab
Sotasoma,
karangan Empu
Tantular. Isinya tentang riwayat Sotasoma, seorang anak raja yang menjadi
pendeta Buddha. Ia bersedia mengorbankan dirinya untuk kepentingan semua
makhluk yang ada dalam kesulitan.
3.
Kitab Arjunawijaya, karangan Empu Tantular.
Isinya tentang raksasa yang berhasil dikalahkan oleh Arjuna Sasrabahu
4.
Kitab Sorandakan, ditulis dalam bentuk kidung,
menceritakan tentang pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara di
Lumajang.
5.
Kitab Panjiwijayakrama, ditulis dalam bentuk
kidung dan isinya riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja Majapahit.